Rabu, 11 Maret 2009

Slank juga Vespa

Untuk kesekian kalinya grup dalam negeri berakar rock n’ roll itu mengumandangkan pesan perdamaian. Dalam rangka peluncuran album itu, serangkaian acara berbau properdamaian diadakan oleh Slank dan A Mild Production pada Kamis (13/5), sejak pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB, di Jakarta. Sebelum jumpa pers dan konser kecil di Museum Nasional (Jakpus), digelar dulu konvoi scooter serta penandatanganan plakat oleh sejumlah tokoh dan pelepasan sejumlah burung merpati putih tanda perdamaian.

“Untuk peluncuran album, kami selalu ingin sesuatu yang berbeda, enggak cuma jumpa pers di kafe. Makanya, kami bersama A Mild Production (yang bekerja sama dengan Slank merilis album Road to Peace) mengonsep acara seperti ini,” jelas Kaka, vokalis Slank, kepada para wartawan.

“Sesuai judul Road to Peace, kami ingin ada sesuatu yang berhubungan dengan jalanan dan perjalanan. Makanya, kami bikin konvoi kendaraan bermotor,” lanjut Kaka. Mereka memilih scooter karena unik dan klasik serta bercitra kelas menengah-bawah, dari mana kebanyakan penggemar Slank alias Slanker berasal.

Konvoi scooter dari Senayan (Jakpus) ke Museum Nasional, yang dimulai pada pukul 11.00 WIB dan memakan waktu kira-kira setengah jam, diikuti oleh 36 sepeda motor berjulukan Si Semok itu. Empat dari lima personel Slank, yaitu Kaka, Abdee (gitar), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas), ikut. Satu lagi, Bimbim (drum), tidak bisa hadir. “Lagi demam, kecapean,” terang manajer Slank, Iffet Sidharta, yang akrab dipanggil Bunda, kepada KCM.

Abdee, Ridho, dan Ivanka mengendarai sendiri sepeda-sepeda motor pinjaman dari peserta-peserta lain, sedangkan Kaka memilih membonceng peserta yang lain lagi. Mereka diiringi oleh para anggota tujuh klub pecinta scooter se-Jakarta dan sekitarnya, yaitu Budavest (Budak Vespa Tangerang), Vespa Indonesia Online, Scooter Indonesia, Jakarta Vespa Club, Bekasi Independent Scooter, Scooter Owner Group, dan Family Independent Scooter.

Sampai di Museum Nasional, Slank langsung menjalani acara penandatanganan plakat oleh Mar’ie Muhammad (Ketua Palang Merah Indonesia), Saparinah Sadli (anggota Komnas Perempuan), Putu Wijaya (budayawan yang tak jarang membawa pesan perdamaian lewat karya-karyanya), dan pianis Henrietta Noveria Embut, keponakan Mochtar Embut, pencipta lagu Mars Pemilu yang disajikan oleh Slank dalam album Road to Peace dengan aransemen baru. Bersama Slank mereka lalu melepas burung-burung merpati putih.

Kaka menekankan bahwa Slank tak akan bosan-bosan menularkan virus perdamaian. “Kami punya banyak penggemar. Mereka, generasi muda, harus ditulari yang baik-baik,” tutur Kaka kepada pers. “Indonesia masih membutuhkan gerakan-gerakan untuk mewujudkan perdamaian,” sambungnya.

Kegiatan properdamaian Slank kali ini, kata Ridho, merupakan kelanjutan dari aktivitas-aktivitas mereka semacam sebelumnya. Selain itu, “Ada kaitannya dengan Pemilu 2004, kami ingin presiden kita yang terpilih nanti bisa mendamaikan Indonesia seperti di Ambon, Aceh, dan lain-lain,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar